MasPronto
- Bagi seseorang yang baru lulus sekolah, mungkin dihadapkan pada
pilihan untuk menjalankan wirausaha atau menjadi karyawan. Dan biasanya
mereka mencari referensi perbandingan keduanya. Ulasan kali ini
memberikan pandangan obyektif yang semoga dapat menjadi acuan anda untuk
mengambil keputusan. Artikel yang mencoba membandingkan antara kegiatan
seseorang saat mengelola usaha dengan berperan sebagai pegawai
berdasarkan pengalaman dan kutipan dari berbagai sumber.
Pengusaha Vs Karyawan
- Income (penghasilan). Jika anda ingin menjadi pegawai di suatu instansi atau perusahaan, maka dihadapkan pada penghasilan yang relatif bersifat tetap setiap bulannya. Ini lebih menguntungkan jika gaji cukup tinggi dan dapat melakukan perencanaan pengeluaran di masa mendatang karena dapat dipastikan berapa pendapatan untuk bulan ke depannya. Sedangkan sebagai pengusaha, tidak ada kepastian memperoleh gaji yang sama setiap bulannya. Jika bulan ini apes (rugi), maka bulan depannya bisa jadi lebih rugi, relatif sama atau bahkan memiliki keuntungan tinggi. Jika usaha sudah stabil, barulah dapat merencanakan sesuatu untuk masa depan. Dan penghasilan per bulan dapat dikatakan tanpa batasan.
Artikel Terkait: Waspadai 5 Masalah Finansial Yang Sering Terjadi Ketika Masih Muda
- Peraturan. Seorang karyawan diwajibkan patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Aturan ini tidak mengacu pada saran atau usulan pegawai. Sedangkan jika memiliki usaha, maka anda sendiri yang menetapkan peraturan. Kalau anda melanggar peraturan sendiri, siapa yang berhak negur? Tidak ada! Tetapi sebagai pengusaha haruslah memiliki integritas tinggi dan menjalankan etika, apalagi jika memiliki pegawai. Karena mereka pasti memiliki pendapat tersendiri pada bos-nya, apalagi jika sering melanggar aturannya sendiri.
- Waktu kerja (working hour). Seorang pemilik bisnis akan menentukan sendiri terhadap durasi jam kerjanya. Sedangkan seorang pegawai terikat oleh jam kerja yang telah ditetapkan. Apakah hal ini cukup menyenangkan bagi pengusaha? Tentu saja tidak. Karena pada kenyataannya, seorang pemilik usaha lebih banyak menghabiskan waktu untuk bisnis yang digeluti. Apalagi saat usaha tersebut baru dirintis. Biasanya seharian penuh, bahkan hingga tengah malam mengurusi bisnisnya.
- Waktu Libur. Coba bandingkan, ternyata seorang pegawai lebih bisa merencanakan liburan dengan keluarga. Hal ini berbeda dengan seorang pelaku wirausaha, terutama yang baru saja merintis. Rasanya semua waktu ingin digunakan tanpa mengenal libur. Jika anda melihat seorang pemilik bisnis berlibur, dapat dipastikan bahwa dia sudah menerima keuntungan atas hasil jerih payahnya. Dan itu dapat dipastikan bukan usaha yang baru saja dijalankan! Jika seorang karyawan beralih berwirausaha, kondisi ini malah makin parah. Karena dia biasanya terobsesi untuk meraih kesuksesan dalam waktu singkat, sehingga tidak peduli terhadap waktu libur.
- Kinerja & Sikap. Seorang pengusaha yang rajin dan kreatif, tentu lebih besar peluangnya meraih kesuksesan. Bagi karyawan, terutama jika telah memiliki jabatan strategis, masih diperlukan lobi dan pendekatan ke atasan yang mengambil keputusan. Kami sering mendengar komentar: “Pandai, rajin dan kreatif belum tentu bisa berhasil jika kita tidak bisa bersikap mendekat ke atasan.” Ini bukan berbicara hal negatif tetapi kenyataan moral. Jika anda pemilik usaha dan ingin mengangkat seorang pemimpin di perusahaan anda, siapakah yang akan dipilih? Tentu selain kecerdasan, anda butuh seseorang yang bisa dikendalikan dan cukup dikenal, bukan?
Berikut ini beberapa poin yang kami bandingkan terkait dengan pengalaman dan dari berbagai sumer Diantaranya:
Dari perbandingan yang kami sampaikan terkait menjadi pengusaha atau menjadi karyawan, terlihat betapa beratnya menjadi pelaku wirausaha. Tentu saja hal tersebut sangat wajar, mengingat potensi penghasilan seorang pebisnis jauh lebih tinggi daripada seorang pegawai. Pengorbanan yang besar pasti menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Dari perbandingan yang kami sampaikan terkait menjadi pengusaha atau menjadi karyawan, terlihat betapa beratnya menjadi pelaku wirausaha. Tentu saja hal tersebut sangat wajar, mengingat potensi penghasilan seorang pebisnis jauh lebih tinggi daripada seorang pegawai. Pengorbanan yang besar pasti menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Itulah
sebabnya, jika seorang pegawai ingin mencoba beralih menjadi pengusaha,
biasanya menjalani masa transisi. Mereka menjalankan bisnis
sampingan terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh. Teknis seperti
ini memang paling aman terutama jika belum mau mengalami goncangan
finansial. Demikan semoga bermanfaat. Trimakasih.
Perbandingan Pengusaha vs Pegawai
Reviewed by Riauwebsite.com
on
00:02:00
Rating:
:salahkamar
ReplyDelete